MENTERI AGAMA : HORMATI YANG TIDAK PUASA WARUNG TIDAK PERLU DI TUTUP

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
POLITIK - POLITIK
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - FALSE CONTEXT
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Tommy Sutami
DILIHAT
122 KALI

Senin, 06 Mei 2019

[MISINFORMASI]
Tim Jabar Saber Hoaks menerima aduan yang menanyakan kebenaran dari informasi yang beredar tentang Statmen Mentri Agama : hormati yang tidak puasa warung tidak perlu di tutup.


[PENJELASAN]

Berdasarkan hasil penelusuran Fakta yang dilakukan Tim Jabar Saber Hoaks, Ungkapan mentri agama : hormati yang tidak puasa warung tidak perlu di tutup, merukan Misinformasi, dan informasi ini terjadi pada tahun 2015.

Lukman mengklarifikasi bahwa ada kata ‘juga’ di sana. Di mana maksud Lukman adalah untuk menghormati mereka yang tentu sedang berpuasa itu sesuatu yang niscaya untuk dihormati, tapi juga harus menghormati hak dua kelompok ini. Kelompok pertama, yaitu kalangan non-muslim dan kalangan kedua mereka yang sedang tidak berpuasa.

Kelompok yang sedang tidak berpuasa yaitu umat muslim-muslimah yang karena keadaannya sedang tidak berpuasa, misalnya musafir atau sedang bepergian, sakit, perempuan yang haid, hamil, atau sedang menyusui.

“Itu kan mereka yang sedang tidak berpuasa, karenanya, haknya pun harus juga kita hormati. Jadi yang dihormati itu hak mereka,” ujar Lukman memberikan klarifikasi.

Di sinilah Lukman ingin membangun toleransi itu pada semua umat beragama, Bahwa di bulan puasa ini banyak yang sedang berpuasa, tapi juga ada yang karena keyakinannya tidak memiliki kewajiban puasa atau yang sedang tidak berpuasa karenja hal tertentu.

“Saya tidak tahu itu, tiba-tiba twitt saya diplintir sehingga kemudian beredar ‘Menag: kita harus hormati yang tak puasa’ ini kan sudah jauh sekali maknanya,” ujar Lukman. (nasional[dot]republika[dot]co[dot]id)


[SUMBER KLARIFIKASI]

https://bit.ly/2Jjfe1e

https://bit.ly/2vKRzyJ